Jumat, 11 April 2014

harapan

mungkin esok takkan lagi kutemukan potret2 keceriaan ketika bersama kalian
mungkin tak akan lagi kutemukan tawa, canda, bully, suasana suka-duka yang berharga lagi
mungkin tak lagi ada rasa iri, kagum, sayang, benci , atau bercanda lainnya
mungkin tak lagi kutemukan sosok2 yang berharga seperti kalian,, saling memberi pelajaran satu samsa lain
saling berjuang untuk sukses bersama
mungkin tak lagi kutemukan tegur sapa seperti biasa, setiap pagi, salam sapa, dan salam pamit seperti biasa
entah kapan lagi akan kurasakan susah sedih dan bertemu tawa indah di bibir kalian,, suara merdu kalian, dan mata indah kalian

namun semua ini takkan hilang dari ingatan dan hatiku
kalian takkan pernah pergi dari sini :*
di hatiku akan selalu kuingat moment moment berharga bersama kalian
bertemu kalian adalah hal terindah di dalam hidupku
kalian saudaraku
tertawa bersama kalian itu satu kebahagiaan yang takkan pernah pudar

aku berharap waktu pun takkan mampu pudarkan bayangan kalian
kalian akan tetap disini
sampai syatu hari nanti kita kan bertemu dan tunjukkan kemenangan dari perjuangan kita
kita tunjukkan pada mereka yang remehkan kita, kita bisa sukses bersama


Rabu, 09 April 2014

expost

hanya dalam hitungan hari
berperang dengan ujian didepan mata
bergelut dengan semangat dan doa
berkejaran dengan waktu untuk usaha semaksimal mungkin
berharap untuk mendapat gelar kelulusan
mempersiapkan mimpi untuk kesuksesan
saling mengingatkan satu sama lain
saling membantu lewat doa
kita disini berpijak di dalam satu keadaan
semoga semua impian kita mampu mengantar kesuksesan yang kita harapkan
saling bergandeng tangan untuk terakhir kali
berpelukan dan berdoa bersama
bukan hanya berdoa untuk kelulusan dan kesuksesan
tapi berdoa agar suatu saat nanti akan ada waktunya kita bersama lagi dalam keadaan yang jauh lebih dari ini
semoga semua moment ini tetap ada di hati dan ingatan
semoga kita tetap saling mengingat dan saling berbagi kasih sayang
berbagi kesuksesan suatu saat nanti
semua kenangan baik, buruk, susah, sedih, senang tetap jadi moment berharga di hati kita
dan saya pribadi mohon maaf kepada semua anak expost karna ada banyak kekurangan,, dan rasa salah di diri say untuk kalian.... ilove you expost

Senin, 07 April 2014

HAI

manusia diciptakan untuk satu tujuan
mengisi kehidupan didunia yang diciptakan Tuhan untuk kita
ada bermacam-macam, hal yang ada di dunia untuk kita

bermacam-macam manusia ada di dunia ini, pada hakikatnya semua manusia itu sama
semua manusia itu memang baik... semuanya
tapi terkadang ketika dalam perjalanan hidup mereka, ada banyak hal yang membuat mereka terlihat berbeda, ada banyak hal yang membuat mereka berbuat buruk

saya mengenal banyak orang, yang semuanya berbeda satu sama lain
tapi mereka tak menyadari dan tak banyak yang mengakui bahwa mereka berbeda
mereka membiarkan orang lain menilai mereka, tak banyak yang bisa menerima semua penilaian, ada yang mau intropeksi, dan ada yang malas melihat kedalam diri mereka

kita tak pernah bisa merubah diri kita seperti orang lain, kita tak perlu merubah diri untuk menjadi lebih baik dari mereka
kita hanya perlu mengontrol diri kita untuk menjadi biasa
semua orang ingin hal yang lebih baik untuk hidupnya
siapapun mereka, apapun mereka, bagaimanapun mereka
mereka tetap ingin hal yang terbaik untuk hidupnya

semua juga ingin dihargai, semua juga butuh dihargai
tak ada manusia yang bisa menerima ketika direndahkan. meski hanya diam dan tersenyum ketika dia ditertawakan, dan tak dihargai, hatinya tetap saja terluka, meski yang kamu rendahkan orang rendah sekalipun
semua manusia sama.. Pada dasarnya manusia itu egois,, sekalipun pemimpin
mereka ingin dihargai, dipandang, diperlakukan baik, diperdulikan, dan dianggap unggul
tapi sebagian dari mereka tak mampu melakukan sebaliknya
kalo disuruh menghargai, memerdulikan, dan menganggap orang lain unggul, pasti gak mampu (sebagian)

ada orang yang mau usaha, tapi ada orang yang hanya berharap dalam hidupnya untuk mendapat hal baik.. ada yang mau menghargai, tapi sebagian ada yang hanya ingin dihargai

aku ingin menghargai orang lain, dan aku ingin dihargai, tapi mereka sebagian hanya ingin aku hargai tapi tak mau untuk menghargai.. aku hanya diam melihat mereka seperti itu... ada yang mau menghargaiku, tapi ada yang terus melukaiku

ada yang tertawa bersamaku. tapi aku tak ingin mereka menangis bersamaku
mereka menangis didepanku, tapi aku tak mau menangis di depan mereka
aku bisa menunjukkan air mataku di depan mereka, aku bisa tapi aku tak mau melakukannya
aku tak mau mereka hanya mengasihani keadaanku
aku pernah menangis didepan beberapa orang, tapi kemudian aku menghapus air mataku, menyunggingkan senyum dan berkata,,, aku masih terlalu kuat untuk menyerah


Jumat, 28 Maret 2014

hello

mereka boleh memandang kita sebelah mata
mereka boleh remehkan kita
mereka boleh hina kita,, tapi kita tak pernah lebih buruk dari mereka

kita selalu kuat, hadapi apapun yang mereka katakan.. meski dapermalukan, tapi kita tetep satu dan tetep berdiri ngehadepin apapun yang ada di depan kita
susah,sedih, senang kita tetap bergandeng tangan dan kita tetap bersama untuk waktu kapanpun... bagaimanapun perbedaan antara kita sangat mencolok, kita tetap bersama,, menangis bersama, tertawa bersama, lelah bersama dan senang-susah bersama,,, dari pertama saling berkenalan ada banyak perbedaan yang selalu kita permasalahkan... tapi seiring berjalannya waktu.. kita saling melengkapi satu sama lain,,, tak lagi perduli dengan latar belakang... karna kita sudah saling mengisi perbedaan

ada adam yang selalu sabar nyuruh anak-anak buat sholat berjamaah, ngajarin agama yang selalu bermanfaat... si amel yang selalu sabar banget nagihin kas, isil, infak ke anak-anak,, ada anggara si entong yang jail banget tapi slalu bersedia membantu sohib-sohibnya,, ada claudia yang selalu ajah polos tapi sabar,, kadang gak pede tapi selalu disuruh anak-anak buat pd,, ada cristy yang sering dipanggil chibi,, dia baik, pengertian, tapi kadang cerewet.. hehe pisss chris.. ada dearby yang polos banget,, masio dibohongin yah gak tau apa-apa... ada si chor,, yang super puede masio dibully, yah tetep cengar-cengir... dasar aneh :P... ada mbak dwi,,yang pinter mtk sama basa jerman,, tapi juga pinter semua kok... ada dwika si unyil yang pipinya tembem kayak apel,, bikin dia keliatan manis.. hehe adek kecil ini juga kadang polos tapi gak sepolos puple,,, ada eza si model satu ini hobi banget sama kegiatan modelling,, cita-citanya pengen jadi pramugari... ada fatma yang cantik dan pinter sama pelajaran,, dia baik banget udah kayak ibu peri :D ada fauzi si jago main gitar,, si ujik ini anaknya kocak dan tingkah lakunya slalu jadi hiburan... ada si febryanti dia jago masalah hijab,, dia juga lumayan jago silat,, kadang lembut banget tapi kalo udah mangkel garangnya pasti keluar... ada si ilham yang slalu jadi kiper di pertandingan futsal... ada si ramadhan yang jago sulap dan anaknya multi karakter, tapi sifat aslinya tetep baik kok... dia ramah banget sama gampang gaul,,,tapi kadang kalo baru pertama kenal pasti kesannya bakal susah deskripsiin :D ada si khatrine si imut satu ini baik banget tapi kadang tingkahnya itu lucu.. ada mbak cha yang baik banget tapi kalo pertama kenal duh pasti kesannya mbak cha ini jahat :P piss mbak cha...  ada meldha si cewek satu ini biasa dipanggil tante,, kadang juga dipanggil kemproh.. hehe di baik loh sodara-sodara... ada rafif yang manduru banget, tapi gak pernah sombong,, ada anet si soulmatenya rafif (eciee) hehe anak ini manis banget, matanya itu lohh indah katanya rafif :D ada okta si pendiem yang pinter dan baik hati banget,, ada si rendy yang jago futsal, kadang jadi anak pendiem banget, tapi kadang gitu lebih bawel dari siapapun : hehe ada si riska si cantik dan pendiem ini gak banyak omong tapi selalu baik, ada si riza yang kadang kayak anak kecil,, tapi katanya chor icha itu dewasa,, ada si bagus temen baiknya adam,, dia pendiem banget dan selalu ngasih tanda like ke siapapun, ada si sandy yang cita-citanya pengen jadi pelukis, dia jago banget seni apalagi nggambar, ada septin yang selalu jadi panutan karna biasa dipanggil emak, dia sabar banget udah gitu baik lagi.. ada si nanang yang jago futsal dan dia itu resek (katanya chor) :P ada si sopis yang jagopelajaran dan hobynya main ps di leptopnya,, ada si sumi si geulis dari lamongan si jago mtk,, dia itu duhh manisss banget, saking manise tinkahnya itu gak bisa diem :D pisss sumi :D ada yanto si calon pilot,, dia seru dan kocak banget,, ada juga si wijang si cakep ini baik banget dan gampang akrab sama anak banyak,,, di kelas kalo gak ada dia sama tetted pasti bakalan sepi :P duh sampai sini dulu yah,, capek ngetknya kapan-kapan aku kenalin sama lainnya juga

Rabu, 05 Februari 2014

artikel pendidikan




Artikel Opini Oleh: Ir. H. Andi Taufan Tiro, Anggota Komisi V DPR RI
Terdengar klise tetapi tak tergantikan! Bahwa pendidikan adalah kunci mengarungi kehidupan. Manusia terdidik, potensial mengolah akal budi, memperhalus ahlak, mengolah kebaikan, dan melahirkan karya-karya yang bermanfaat (bagi seluruh mahluk dan alam).
Masalahnya, mewujudkan itu semua tak semudah meniup kapas di ujung jemari. Isu perbaikan dan menggerakan kemajuan pendidikan berdentum sejak lama. Dulu, para cendekia di awal perjuangan republik, memperjuangkan pendidikan sebagai hak dasar yang harus dinikmati segenap anak bangsa. Lalu berikutnya, di era pembangunan Orde Baru, pendidikan dianggap obat mujarab memutar mesin pertumbuhan ekonomi. Dan masih banyak gagasan lain. Namun, fajar baru perjuangan peningkatan mutu pendidikan, terjadi beberapa tahun lalu.

Tepatnya ketika UU Sisdiknas memuat ketentuan Anggaran 20 persen untuk pendidikan (dalam APBN dan APBD).
Undang-undang itu menjadi batu pal sejarah. Pemerintah (negara, dari pusat sampai daerah) berkewajiban mewujudkan anggaran pro pendidikan secara faktual. Sasarannya jelas: terjadi pemerataan, mendorong keadilan bersama, menggerakkan kualitas, meningkatkan kesejahteraan para praktisi di dunia pendidikan, dan menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas.
Kini isu pendidikan bergulir kencang. Banyak pemerintah daerah yang berani pasang badan —menggratiskan biaya sekolah. Lembaga-lembaga pendidikan (formal dan non formal) pun membiak tumbuh.
Tetapi sebagaimana layaknya kebijakan publik, maka tentu selalu ada problem yang muncul. Dari berbagai perkembangan yang terjadi, tiga pokok soal yang kerap lahir. Pertama, faktor mindset yang tidak sama antara tujuan kebijakan dengan praktek lapangan. Gagasan inti untuk memberi daya dukung perbaikan mutu pendidikan justru melahirkan sikap komersialisasi pendidikan. Kedua, masalah network set, kesamaan jaringan kerja. Ada perbedaan implementatif, antara orientasi dan program di pemerintah pusat dengan yang terjadi di daerah. Daerah paling banyak mempolitisir kebijakan ini. Sehingga kerap salah arah. Antara lain dalam momentum Pilkada.
Ketiga, priority set. Ada pihak yang memprioritaskan satu sektor, dan ada pihak yang mengusung sektor lain. Akhirnya, terkesan tumpang tindih dan tak sejalan seiring. Ini memang bias sebuah kebijakan. Akan tetapi temuan itu adalah diagnosa sementara dan sesungguhnya ada cara untuk mencapai solusi.
Jauh lebih genting adalah praktek manipulasi, mark up, penyelewengan, dan korupsi. Masalah ini teramat pelik. Olehnya butuh pengetahuan tuntas tentang politik anggaran (pendidikan). Salah satu rujukan yang akan kami kutipkan adalah bersumber dari buku yang berjudul Anggaran Pendidikan Dalam APBN, terbitan Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Sekretariat Jenderal DPR RI, terbitan Jakarta, Tahun 2013.
Buku ini menyebut: strategi pembangunan pendidikan berbasis anggaran 20 persen kerap disalahpahami semata-mata sebagai soal distribusi dan alokasi dana. Padahal mestinya ada kepaduan dalam merumuskan dan menjalankan strategi yang lebih menyeluruh (tak semata soal uang). Buku ini menyoroti sejumlah bukti, yang semuanya hampir bermuara pada soal desain strategi. Beberapa diantara masalah temuan penyerapan anggaran pendidikan 20 persen adalah:
  1. Sistem pengelolaan anggaran yang kerap bertabrakan antara prioritas pusat dan daerah (otonom).
  2. Kekurangan atau ketidakjelasan data, sehingga anggaran tidak jatuh ke sasaran yang tepat (antara lain contoh BOS dan Dana Sertifikasi Guru).
  3. Inkonsistensi dalam menentukan mata anggaran (karena adanya mekanisme APBN dan APBD perubahan, sehingga menyulitkan praktek penyerapan anggaran di lapangan).
  4. Mekanisme pertanggungjawaban penggunaan anggaran di lapangan (banyak sekolah yang tak memiliki tenaga administratif yang handal dan melek akuntansi).
Inilah sekelumit contoh, bahwa masih banyak kendala-kendala mendasar dalam membangkitkan kemajuan pendidikan nasional. Dari tiitk ini kita harus sadar, saat dana tersedia sekalipun tak otomatis terjadi perubahan besar. Karena faktor SDM yang kurang profesional. Semoga masalah ini tak terus berlanjut.