Jumat, 07 Februari 2014
Rabu, 05 Februari 2014
artikel pendidikan

Artikel Opini Oleh: Ir. H. Andi Taufan Tiro, Anggota Komisi V DPR RI
Terdengar klise tetapi tak tergantikan! Bahwa pendidikan adalah kunci mengarungi kehidupan. Manusia terdidik, potensial mengolah akal budi, memperhalus ahlak, mengolah kebaikan, dan melahirkan karya-karya yang bermanfaat (bagi seluruh mahluk dan alam).
Masalahnya, mewujudkan itu semua tak semudah meniup kapas di ujung jemari. Isu perbaikan dan menggerakan kemajuan pendidikan berdentum sejak lama. Dulu, para cendekia di awal perjuangan republik, memperjuangkan pendidikan sebagai hak dasar yang harus dinikmati segenap anak bangsa. Lalu berikutnya, di era pembangunan Orde Baru, pendidikan dianggap obat mujarab memutar mesin pertumbuhan ekonomi. Dan masih banyak gagasan lain. Namun, fajar baru perjuangan peningkatan mutu pendidikan, terjadi beberapa tahun lalu.
Tepatnya ketika UU Sisdiknas memuat ketentuan Anggaran 20 persen untuk pendidikan (dalam APBN dan APBD).
Undang-undang itu menjadi batu pal sejarah. Pemerintah (negara, dari pusat sampai daerah) berkewajiban mewujudkan anggaran pro pendidikan secara faktual. Sasarannya jelas: terjadi pemerataan, mendorong keadilan bersama, menggerakkan kualitas, meningkatkan kesejahteraan para praktisi di dunia pendidikan, dan menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas.
Kini isu pendidikan bergulir kencang. Banyak pemerintah daerah yang berani pasang badan —menggratiskan biaya sekolah. Lembaga-lembaga pendidikan (formal dan non formal) pun membiak tumbuh.
Tetapi sebagaimana layaknya kebijakan publik, maka tentu selalu ada problem yang muncul. Dari berbagai perkembangan yang terjadi, tiga pokok soal yang kerap lahir. Pertama, faktor mindset yang tidak sama antara tujuan kebijakan dengan praktek lapangan. Gagasan inti untuk memberi daya dukung perbaikan mutu pendidikan justru melahirkan sikap komersialisasi pendidikan. Kedua, masalah network set, kesamaan jaringan kerja. Ada perbedaan implementatif, antara orientasi dan program di pemerintah pusat dengan yang terjadi di daerah. Daerah paling banyak mempolitisir kebijakan ini. Sehingga kerap salah arah. Antara lain dalam momentum Pilkada.
Ketiga, priority set. Ada pihak yang memprioritaskan satu sektor, dan ada pihak yang mengusung sektor lain. Akhirnya, terkesan tumpang tindih dan tak sejalan seiring. Ini memang bias sebuah kebijakan. Akan tetapi temuan itu adalah diagnosa sementara dan sesungguhnya ada cara untuk mencapai solusi.
Jauh lebih genting adalah praktek manipulasi, mark up, penyelewengan, dan korupsi. Masalah ini teramat pelik. Olehnya butuh pengetahuan tuntas tentang politik anggaran (pendidikan). Salah satu rujukan yang akan kami kutipkan adalah bersumber dari buku yang berjudul Anggaran Pendidikan Dalam APBN, terbitan Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Sekretariat Jenderal DPR RI, terbitan Jakarta, Tahun 2013.
Buku ini menyebut: strategi pembangunan pendidikan berbasis anggaran 20 persen kerap disalahpahami semata-mata sebagai soal distribusi dan alokasi dana. Padahal mestinya ada kepaduan dalam merumuskan dan menjalankan strategi yang lebih menyeluruh (tak semata soal uang). Buku ini menyoroti sejumlah bukti, yang semuanya hampir bermuara pada soal desain strategi. Beberapa diantara masalah temuan penyerapan anggaran pendidikan 20 persen adalah:
- Sistem pengelolaan anggaran yang kerap bertabrakan antara prioritas pusat dan daerah (otonom).
- Kekurangan atau ketidakjelasan data, sehingga anggaran tidak jatuh ke sasaran yang tepat (antara lain contoh BOS dan Dana Sertifikasi Guru).
- Inkonsistensi dalam menentukan mata anggaran (karena adanya mekanisme APBN dan APBD perubahan, sehingga menyulitkan praktek penyerapan anggaran di lapangan).
- Mekanisme pertanggungjawaban penggunaan anggaran di lapangan (banyak sekolah yang tak memiliki tenaga administratif yang handal dan melek akuntansi).
dongeng
Tiga Anak yang Beruntung
Brothers Grimm
Seorang ayah memanggil ketiga puteranya ke hadapannya,
lalu dia memberikan putra yang tertua seekor ayam jantan, kepada putra
yang kedua diberinya sebuah sabit, dan yang ketiga mendapatkan seekor
kucing. "Saya sudah tua," katanya, "kematianku sudah dekat dan saya
berharap kalian mendapatkan pelajaran sebelum saya meninggal; saya tidak
memiliki uang, dan sepertinya apa yang saya berikan sekarang kepada
kalian, nilainya sangat kecil, tetapi semua tergantung dari bagaimana
kalian memanfaatkannya. Carilah suatu negeri di mana benda-benda yang
saya berikan kepada kalian, tidak pernah dilihat ataupun dikenal oleh
penduduk negeri itu. Disanalah kalian akan mendapatkan kekayaan."
Setelah
ayah mereka meninggal, anak yang tertua berangkat bersama ayam
jantannya, tetapi kemanapun dia pergi, penduduk di negeri yang
didatangi, sepertinya telah pernah melihat ayam jantan. Hal itu
diketahuinya dengan cara melihat atap-atap rumah yang dihiasi dengan
penunjuk arah angin yang berbentuk ayam, ataupun mendengarkan kokok ayam
jantan dari kejauhan. Dan penduduk di negeri yang dilewati tidak
menunjukkan kekaguman kepada ayamnya, sehingga sepertinya ia tidak akan
bisa menjadi kaya di negeri tersebut.
Akhirnya ia tiba di suatu pulau di mana penduduknya tidak tahu dan tidak pernah melihat ayam jantan, bahkan mereka tidak tahu bagaimana membedakan waktu. Mereka tahu bahwa hari sudah pagi, atau siang, tetapi di saat malam, apabila mereka tidak tidur, mereka tidak pernah tahu bagaimana mengetahui waktu.
"Lihatlah!" kata putera tertua, "Mahkluk yang anggun ini! ia memiliki mahkota berwarna merah ruby di kepalanya, memakai bulu seperti layaknya kesatria, berkokok tiga kali setiap malam pada waktu tertentu, dan saat ia berkokok untuk terakhir kalinya, matahari akan segera bersinar. Tetapi jika ia berkokok di siang hari, perhatikanlah, karena akan terjadi perubahan cuaca."
Penduduk di pulau itu menjadi sangat senang, sehingga malam harinya mereka tidak tidur hanya untuk mendengarkan sang ayam jantan berkokok pada jam dua, empat dan enam, dengan keras dan jelas mengumumkan waktu. Penduduk di sana kemudian melakukan penawaran untuk membeli ayam si Putra Tertua dan bertanya berapakah harga yang pantas untuk ayam tersebut? "Emas seberat yang bisa dibawa oleh seekor keledai." jawabnya. "Harga yang sangat murah untuk mahkluk yang sangat berharga!" kata putra tertua, dan penduduk di pulau itupun setuju untuk memberikan apa yang diminta oleh putra tertua.
Ketika dia pulang ke rumah dengan kekayaannya, saudara-saudaranya menjadi kagum, dan selanjutnya yang keduapun berkata,"Yah, aku akan pergi dan melihat apakah saya bisa mendapatkan keberuntungan dengan sabit saya." Tapi itu tidak gampang baginya, karena setiap ia bertemu dengan pekerja kebun ataupun petani dimana-mana, mereka telah memiliki sabit yang disandarkan di atas bahunya.
Akhirnya, putra kedua kebetulan tiba di sebuah pulau di mana penduduk di sana tidak tahu apa-apa tentang sabit. Ketika jagung sudah siap dipanen di sana, mereka membawa meriam ke ladang dan menembakkannya ke kebun jagung. Sudah jelas cara ini tidak benar, banyak tembakan meriam yang tidak tepat jatuhnya, terkadang yang kena adalah jagungnya dan bukan batang jagung sehingga banyak jagung yang rusak, dan selain itu, suara meriam tersebut mengeluarkan suara letusan yang mengejutkan. Jadi putra kedua mengeluarkan sabitnya lalu mulai bekerja memanen dan memotong batang jagung dari bawah dengan tenang dan cepat sehingga orang-orang yang melihatnya bekerja, membuka mulut mereka dengan takjub. Akhirnya mereka sepakat untuk memberikan apa saja yang putera kedua inginkan sebagai ganti rugi untuk sabit tersebut, dan ia pun menerima kuda yang sarat dengan emas seberat yang bisa di bawa oleh kuda tersebut.
Dan sekarang putera ketiga juga ingin membawa kucingnya ke negeri yang tepat. Awalnya dia mengalami kesulitan seperti saudaranya yang lain sewaktu melakukan perjalanan, kemanapun ia pergi, di negeri-negeri tersebut banyak terdapat kucing.
Akhirnya ia berlayar ke sebuah pulau, di mana tidak ada kucing yang pernah terlihat di sana, sehingga tikus-tikus yang berada di pulau itu sudah tidak terkontrol bahkan mereka sampai menari-nari di atas meja dan kursi, walaupun pemilik rumah ada di rumah ataupun tidak. Orang-orang telah mengeluhkan hal ini kepada Raja, tetapi Raja sendiri di istana tidak tahu bagaimana caranya untuk mengamankan diri mereka dari gangguan tikus yang mencicit di setiap sudut ruangan, dan menggerogoti apa pun yang mereka temui dengan gigi mereka. Tapi sewaktu kucing putera ketiga hadir, kucing itu mulai mengejar tikus-tikus yang dilihatnya dan segera membersihkan beberapa kamar dari gangguan tikus, dan orang-orang pun memohon sang Raja untuk membeli hewan yang berguna ini untuk negara. Raja pun rela memberikan apa yang diminta oleh sang Putra Ketiga, yaitu keledai yang sarat dengan muatan emas, dan akhirnya putra ketiga pun pulang membawa harta kekayaan yang besar seperti saudara lainnya.
Sang Kucing pun sangat gembira dengan banyaknya tikus di istana kerajaan, dan membunuh begitu banyak jumlah tikus sampai tidak bisa dihitung lagi. Akhirnya sang Kucing menjadi sedikit letih dan kehausan setelah menangkap tikus. Dia pun berdiri diam, mengangkat kepalanya lalu mengeong, "Meow Meow!" Ketika orang-orang mendengar teriakan aneh ini, Raja dan seluruh rakyatnya menjadi ketakutan, dan karena takutnya, mereka berlari-larian sekaligus keluar dari istana. Kemudian Raja memanggil penasihat dan bertanya apa yang sebaiknya mereka lakukan, dan mereka mengambil keputusan untuk mengirimkan utusan untuk meminta agar sang Kucing meninggalkan istana itu dan jika sang Kucing tidak meninggalkan istana, sang Kucing akan diusir dari istana dengan paksa. Para anggota dewan penasehat mengatakan, "Lebih baik kita membiarkan diri kita diganggu oleh tikus, daripada menyerahkan hidup kita ke makhluk menakutkan seperti kucing itu." Seorang pemuda bangsawanpun diutus untuk meminta sang Kucing meninggalkan tempat itu "apakah engkau akan meninggalkan istana ini dengan damai?" tanya bangsawan itu, tetapi kucing yang kehausan ini hanya menjawab, "!Meow Meow!" Pemuda ini mengartikan bahwa sang Kucing tidak mau meninggalkan istana dan memberikan jawaban ini kepada sang Raja."Kalau begitu," kata anggota dewan penasehat, "dia akan kita paksa untuk keluar dari istana." Meriampun dikeluarkan dan ditembakkan ke istana yang dengan segera terbakar oleh api. Ketika api mencapai ruang di mana kucing itu duduk, dengan ringannya sang Kucing melompat dengan aman keluar dari jendela untuk meninggalkan istana, tetapi para pengepung tidak mengetahui hal ini dan terus menembakkan meriamnya sampai seluruh istana runtuh.

Akhirnya ia tiba di suatu pulau di mana penduduknya tidak tahu dan tidak pernah melihat ayam jantan, bahkan mereka tidak tahu bagaimana membedakan waktu. Mereka tahu bahwa hari sudah pagi, atau siang, tetapi di saat malam, apabila mereka tidak tidur, mereka tidak pernah tahu bagaimana mengetahui waktu.
"Lihatlah!" kata putera tertua, "Mahkluk yang anggun ini! ia memiliki mahkota berwarna merah ruby di kepalanya, memakai bulu seperti layaknya kesatria, berkokok tiga kali setiap malam pada waktu tertentu, dan saat ia berkokok untuk terakhir kalinya, matahari akan segera bersinar. Tetapi jika ia berkokok di siang hari, perhatikanlah, karena akan terjadi perubahan cuaca."
Penduduk di pulau itu menjadi sangat senang, sehingga malam harinya mereka tidak tidur hanya untuk mendengarkan sang ayam jantan berkokok pada jam dua, empat dan enam, dengan keras dan jelas mengumumkan waktu. Penduduk di sana kemudian melakukan penawaran untuk membeli ayam si Putra Tertua dan bertanya berapakah harga yang pantas untuk ayam tersebut? "Emas seberat yang bisa dibawa oleh seekor keledai." jawabnya. "Harga yang sangat murah untuk mahkluk yang sangat berharga!" kata putra tertua, dan penduduk di pulau itupun setuju untuk memberikan apa yang diminta oleh putra tertua.
Ketika dia pulang ke rumah dengan kekayaannya, saudara-saudaranya menjadi kagum, dan selanjutnya yang keduapun berkata,"Yah, aku akan pergi dan melihat apakah saya bisa mendapatkan keberuntungan dengan sabit saya." Tapi itu tidak gampang baginya, karena setiap ia bertemu dengan pekerja kebun ataupun petani dimana-mana, mereka telah memiliki sabit yang disandarkan di atas bahunya.
Akhirnya, putra kedua kebetulan tiba di sebuah pulau di mana penduduk di sana tidak tahu apa-apa tentang sabit. Ketika jagung sudah siap dipanen di sana, mereka membawa meriam ke ladang dan menembakkannya ke kebun jagung. Sudah jelas cara ini tidak benar, banyak tembakan meriam yang tidak tepat jatuhnya, terkadang yang kena adalah jagungnya dan bukan batang jagung sehingga banyak jagung yang rusak, dan selain itu, suara meriam tersebut mengeluarkan suara letusan yang mengejutkan. Jadi putra kedua mengeluarkan sabitnya lalu mulai bekerja memanen dan memotong batang jagung dari bawah dengan tenang dan cepat sehingga orang-orang yang melihatnya bekerja, membuka mulut mereka dengan takjub. Akhirnya mereka sepakat untuk memberikan apa saja yang putera kedua inginkan sebagai ganti rugi untuk sabit tersebut, dan ia pun menerima kuda yang sarat dengan emas seberat yang bisa di bawa oleh kuda tersebut.
Dan sekarang putera ketiga juga ingin membawa kucingnya ke negeri yang tepat. Awalnya dia mengalami kesulitan seperti saudaranya yang lain sewaktu melakukan perjalanan, kemanapun ia pergi, di negeri-negeri tersebut banyak terdapat kucing.
Akhirnya ia berlayar ke sebuah pulau, di mana tidak ada kucing yang pernah terlihat di sana, sehingga tikus-tikus yang berada di pulau itu sudah tidak terkontrol bahkan mereka sampai menari-nari di atas meja dan kursi, walaupun pemilik rumah ada di rumah ataupun tidak. Orang-orang telah mengeluhkan hal ini kepada Raja, tetapi Raja sendiri di istana tidak tahu bagaimana caranya untuk mengamankan diri mereka dari gangguan tikus yang mencicit di setiap sudut ruangan, dan menggerogoti apa pun yang mereka temui dengan gigi mereka. Tapi sewaktu kucing putera ketiga hadir, kucing itu mulai mengejar tikus-tikus yang dilihatnya dan segera membersihkan beberapa kamar dari gangguan tikus, dan orang-orang pun memohon sang Raja untuk membeli hewan yang berguna ini untuk negara. Raja pun rela memberikan apa yang diminta oleh sang Putra Ketiga, yaitu keledai yang sarat dengan muatan emas, dan akhirnya putra ketiga pun pulang membawa harta kekayaan yang besar seperti saudara lainnya.
Sang Kucing pun sangat gembira dengan banyaknya tikus di istana kerajaan, dan membunuh begitu banyak jumlah tikus sampai tidak bisa dihitung lagi. Akhirnya sang Kucing menjadi sedikit letih dan kehausan setelah menangkap tikus. Dia pun berdiri diam, mengangkat kepalanya lalu mengeong, "Meow Meow!" Ketika orang-orang mendengar teriakan aneh ini, Raja dan seluruh rakyatnya menjadi ketakutan, dan karena takutnya, mereka berlari-larian sekaligus keluar dari istana. Kemudian Raja memanggil penasihat dan bertanya apa yang sebaiknya mereka lakukan, dan mereka mengambil keputusan untuk mengirimkan utusan untuk meminta agar sang Kucing meninggalkan istana itu dan jika sang Kucing tidak meninggalkan istana, sang Kucing akan diusir dari istana dengan paksa. Para anggota dewan penasehat mengatakan, "Lebih baik kita membiarkan diri kita diganggu oleh tikus, daripada menyerahkan hidup kita ke makhluk menakutkan seperti kucing itu." Seorang pemuda bangsawanpun diutus untuk meminta sang Kucing meninggalkan tempat itu "apakah engkau akan meninggalkan istana ini dengan damai?" tanya bangsawan itu, tetapi kucing yang kehausan ini hanya menjawab, "!Meow Meow!" Pemuda ini mengartikan bahwa sang Kucing tidak mau meninggalkan istana dan memberikan jawaban ini kepada sang Raja."Kalau begitu," kata anggota dewan penasehat, "dia akan kita paksa untuk keluar dari istana." Meriampun dikeluarkan dan ditembakkan ke istana yang dengan segera terbakar oleh api. Ketika api mencapai ruang di mana kucing itu duduk, dengan ringannya sang Kucing melompat dengan aman keluar dari jendela untuk meninggalkan istana, tetapi para pengepung tidak mengetahui hal ini dan terus menembakkan meriamnya sampai seluruh istana runtuh.
Senin, 03 Februari 2014
myfamily in expost
Senin, 03 Februari 2014
EXPOST
SELALU KOMPAK, DAN KITA MASUK BARENG LULUS juga BARENG
ADA ADAM yang super disiplin, dan selalu serius
ada AMEL yang super disiplin dan kreatif
ada ANGGARAENI yang punyak suara cempreng tapi ngangenin,,
ada CLAUDIA yang polos tapi kadang terlalu cerewet
ada CHRISTY yang biasa dipanggil christy chibi , dia itu pas bicara kayak anak kecil, dia manis dan baik
ada DEARBY yang biasa dipanggil pesek, dia kadang juga dipanggil pupel , dia polos dan manis
ada CHOR yang nama aslinya devie chorina , dia itu cewek yang paling PD di EXPOST, dia sering banget tidur di kelas
ada DWI MARDIANA yang supel banget, gampang gaul dan pinter banget
ada DWIKA yang panggilannya unyil soalnya dia imut banget dan akrab sama semua anak
ada EZA yang cita-citanya pengen jadi pramugari, dia itu pinter dan kadang jail
ada FATMA yang biasa dipanggil iyem, dia pinter, baik, dan kadang suka tergesa-gesa
ada FAUZI dia asyik, pinter musik, dan supel, tapi kadang nyebelin
ada FEBRI dia manis, dia cantik, dan biasa digodain para cowok di expost
ada ILHAM dia pinter futsal, ehm baik, dan supel
ada RAMADHAN biasa dipanggil tetted , duh susah dideskripsiin tapi dia itu super baik dan friendly
ada KHATRINE dia itu manis, baik, dan pinter
ada MBAK CHA biasa dipanggil wiwik sagitanya ia 2 soalnya bodynya itu aduhai
ada MELDHA temen akrabnya unyil, dia asyik, manis tapi kadang suka bikin heboh
ada RAFIF dia tetengganya fauzi, dia itu pinter futsal, voli, dll dia asyik
ada OKTA temen sebangkunya EZA , biasa jadi korban bulliannya eza, tapi jadi temen akrabnya
ada NIDYA biasa dipanggil anet, dia baik, cantik dan akrab sama semua
ada RENDY biasa dipanggil bendot, dia pinter, baik, dan kadang polos, eh terlalu sok polos :P
ada RISKA dia pinter, baik, cantik dan akrab sama semua anak
ada RIZA dia pinter ngdance, baik dan pinter sama pelajaran
ada RIZKY dia pinter, baik dan teman akrabnya adam
ada SANDY yang bakat banget melukis, dia pinter dan akrab
ada SEPTIN yang biasadipanggil mak, biasa disebut sesepuh, dia pinter dan baik
ada NANANG yang jail banget, pinter tapi kadang ... uh gak tau ah
ada SOPIS yang biasa dibully anak laki-laki di expost, dia pinter dan baik banget sama anak-anak
ada SUMIATI anak lamongan yang luar biasa, baik , pinter dan baik
ada SURYA alias yanto biasa njailin sopis, temen akrabnya si nanang, dia anak basket yang hobi renang
ada juga si WIJANG yang super asyik, dan akrab sama semua , dia yang slalu ngebikin rame seisi kelas, tanpa dia pasti expost jadi sepi
---- by : chor ( devie chorina )
tata cara sholat jenazah
Rukun, syarat, panduan tatacara sholat jenazah atau sholat mayit dibawah
ini adalah sudah kami ringkas, dan kami lengkapi dengan beberapa dalil
hadits dari Nabi SAW, rukun Shalat Jenazah terdiri dari 8 rukun dan Hukum menjalankannya adalah "Fardhu Kifayah"
artinya jika tidak ada yang menjalankan, semua akan berdosa. Shalat ini
gak memakai ruku’, sujud, i’tidal dan tahiyyat, hanya dengan 4 takbir
dan 2 salam, yang dilakukan dalam keadaan berdiri.
Berikut ini adalah rukun sholat jenzah :
1. Niat
Setiap shalat dan ibadah lainnya kalo gak ada niat dianggap gak sah,
termasuk niat melakukan Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan
menyengaja akan melakukan shalat tertentu saat ini untuk melakukan
ibadah kepada Allah SWT.
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5).
Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya." (HR. Muttafaq Alaihi).
2. Berdiri Bila Mampu
Shalat jenazah sah jika dilakukan dengan berdiri (seseorang mampu untuk
berdiri dan gak ada uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas
kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah dianggap tidak sah.
3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali.
(HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk
nasrani yang taat. Namun begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW,
beliau akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :
"Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya."
(HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
"Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu,
wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi."
7. Doa Setelah Takbir Keempat
Misalnya doa yang berbunyi :
"Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.."
8. Salam
Berikut ini adalah Tata Cara, Urutan dan Do'a Sholat Jenazah :
1. Lafazh Niat Shalat Jenazah :
"Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti fardlal kifaayatin makmuuman/imaaman lillaahi ta’aalaa.."
Artinya:
"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam lillaahi ta’aalaa.."
2. Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."
3. Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW : "Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad?"
4. Setelah Takbir ketiga membaca:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ،
وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ
الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ
دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ
زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَعَذَابِ النَّارِ
Ya Allah! Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah
dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan
tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan
dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan,
sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah
rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau
istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri
(atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan
masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
atau bisa secara ringkas :
"Allahummagh firlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.."
Artinya:
"Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat, sejahtera dan maafkanlah dia"
5. Setelah takbir keempat membaca:
"Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.."
Artinya:
"Ya Allah janganlah kami tidak Engkau beri pahalanya, dan janganlah
Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya, dan berilah ampunan kepada
kami dan kepadanya"
6. "Salam" kekanan dan kekiri.
Catatan: Jika jenazah wanita, lafazh ‘hu’ diganti ‘ha’.
Langganan:
Komentar (Atom)